Sudahi Kegalauan Dengan Refleksi Diri

Cara pandangmu mengenai dirimu sendiri dapat menjadi pedang bermata dua, yakni membuatmu menjadi orang yang lebih baik atau malah membuatmu terpuruk. Perasaan insecure adalah salah satu contoh masalah yang timbul ketika kamu kurang mampu memandang diri dengan cara positif. Yang ada dalam pikiran hanyalah kekurangan yang dimiliki serta kegagalan yang telah kamu alami. 

Ada kalanya pula kamu merasa aneh dengan dirimu. Entah apa yang salah atau mengganjal, yang jelas ada rasa tidak nyaman yang tidak bisa kamu lepaskan. Akhirnya, semua sesak dalam dada malah tertumpahkan dalam wujud emosi negatif, misalnya amarah yang tak terkendali. Orang-orang yang kamu sayangi menjadi target, padahal mereka tidak bersalah. Kamu menjadi mudah kesal, mudah tersinggung, dan semua ini menyiksa batin sedikit demi sedikit.

Bagaimana cara melepaskan diri dari perasaan insecure atau ketidaktenangan yang kamu alami? 

Refleksi diri adalah salah satu jalan yang dapat ditempuh. Proses ini membawamu untuk mengenal diri lebih dalam serta mengevaluasi segala sesuatu yang telah kamu lakukan, motivasi, tujuan, serta harapanmu ke depannya. Refleksi diri juga merupakan salah satu jenis komunikasi intrapersonal atau pembicaraan yang berlangsung dalam batin seseorang. 

Kenapa refleksi diri penting?

Ketika kamu merasa insecure, refleksi diri akan membimbingmu mencari pokok masalah serta membantu mencari solusi. Contoh kasusnya, kamu merasa payah dalam public speaking sementara ada temanmu yang begitu lincah dalam berkata-kata dan selalu sukses menarik perhatian pendengar. Daripada menganggap diri tidak berguna, cobalah untuk menelaah kekurangan yang kamu miliki.

Kenapa aku susah bicara di depan banyak orang? Kenapa dia bisa percaya diri, ya? Apakah ada rahasianya? Bagaimana cara aku mengatasi persoalan ini?

Selain memikirkan soal kekurangan, ingatlah pula kelebihan yang kamu miliki. Jika terus merasa 'kurang', akan timbul pikiran bahwa kita tidak bisa apa pun sehingga kepercayaan diri menurun. Berpikirlah seperti ini: "Hm, walau aku gak bisa public speaking, tapi aku pandai menyampaikan sesuatu secara tertulis. Berarti aku masih punya kelebihan, ya. Nanti pelan-pelan aku bakal mencari cara mengatasi kekuranganku. Minimal aku bisa berani ngomong, deh."

Dalam kasus yang berbeda, refleksi diri bisa membantumu dalam menjawab ketidakpastian yang kamu alami. Sebagai manusia, kamu dihadapkan dengan situasi ketika kamu merasa tidak tenang tetapi tidak sadar di mana letak ketidaknyamanan tersebut. Kamu terus mencari-cari dan menduga-duga, namun tidak menemukan titik terang. Pada akhirnya ini mempengaruhi sikapmu dalam kehidupan sehari-hari. Kamu jadi gampang kesal, merasa ada beban, tidak bisa menikmati hidup, dan lain sebagainya.

Dengan menyediakan waktu luang untuk merefleksikan diri, kamu bisa mulai mencari jawaban. Melalui proses ini, kamu akan tahu bahwa ada sesuatu yang mengganjal. Setelahnya, kamu mulai menggali sensasi itu lebih dalam demi mendapatkan pencerahan.

Bagaimana cara melakukan refleksi diri?

1. Cari tahu apa yang ingin kamu refleksikan

Misalnya, kinerja kerja atau belajarmu, perkembangan kepribadianmu, masalahmu, ketakutanmu, kecemasanmu, dan lain sebagainya.

2. Siapkan pertanyaan

Buatlah daftar mengenai pertanyaan yang ingin kamu ajukan pada diri sendiri. Contoh pertanyaan bisa seperti berikut.
  • apa kelebihan dan kekuranganku?
  • bagaimana caraku meningkatkan kualitas diri?
  • apa hal baik yang terjadi hari ini?
  • apakah aku akan memperoleh sesuatu yang bermanfaat dari overthinking?
  • apakah ada jalan untuk keluar dari masalah ini?
  • apakah motivasiku belajar sudah benar?
  • dll.

3. Cari waktu yang tepat

Lakukan refleksi diri ketika kamu sedang tidak sibuk atau dalam posisi santai. Fokuskan perhatianmu pada kegiatan ini dan jauhkan diri dari segala sesuatu yang mengganggu.

Kamu bisa memilih waktu sebelum tidur atau pada pagi hari. Temukan momen yang tepat ketika suasana sedang tenang.

4. Tentukan jenis kegiatan yang ingin kamu lakukan

Kamu bisa melakukan refleksi sambil meditasi, berolahraga ringan, melamun, atau berjalan keliling komplek. Setiap orang punya cara mereka sendiri dalam membangun fokus dan ketenangan. Ikutilah cara terbaik versimu.

5. Membuat jurnal hasil refleksi 

Jurnal ini berisi pertanyaan yang kamu ajukan pada dirimu, jawabannya, serta solusi. Tuliskan juga perencanaan yang hendak kamu lakukannya dalam rangka melaksanakan hasil refleksi.

6. Memaafkan diri sendiri

Setiap manusia punya kelemahan sekaligus kekurangan. Kamu bisa berbuat salah dan mungkin sering menghabiskan waktu untuk menyesalinya. Kedamaian batin tidak akan tercapai kalau kamu belum memaafkan diri sendiri. Kamu akan sulit melangkah maju dan berubah karena selalu terpaku pada masa lalu. Sadarilah bahwa yang telah lewat tidak bisa diutak-atik lagi, tetapi kamu punya kesempatan berlimpah untuk berubah di masa depan. 


Tunggu apa lagi? Cobalah melakukan refleksi diri dan rasakan sendiri perubahan menjadi versi dirimu yang lebih baik.

Komentar

Postingan Populer