"I mean to spend at least two hours tomorrow lying out in the orchard grass, thinking of absolutely nothing."
—Anne of Green Gables
Ada kalanya kamu gak mau ngapa-ngapain. Semangatmu dalam bekerja dan belajar mendadak hilang dan hal tersebut membuatmu merasa bersalah. Seharusnya saat ini kamu memanfaatkan waktu untuk hal yang produktif, tapi kenapa sulit banget untuk melakukannya? Ke mana perginya semua motivasi yang selalu menjadi bahan bakarmu untuk bergerak maju?
Demotivasi adalah keadaan ketika kamu kehilangan semangat atau motivasi dalam melakukan sesuatu. Hal ini wajar dirasakan dan dapat dipicu oleh beberapa hal.
8 Penyebab Demotivasi
1. Terlalu Banyak Kegiatan
Terlalu banyak kegiatan bisa membuatmu mengalami demotivasi, terlebih jika kegiatan tersebut berhubungan dengan pekerjaan atau belajar. Kamu akan lebih rentan terkena burn out ketika tidak memberi kesempatan bagi tubuhmu untuk beristirahat sejenak dari aktivitas yang melibatkan kemampuan kognitif.
2. Terlalu Gabut
Kurang kerjaan juga bisa membuatmu mengalami demotivasi, loh! Apalagi kalau kamu tidak punya cara untuk mengisi waktu luang dengan baik. Tidak melakukan apa pun dalam jangka waktu lama bisa mengikis semangatmu dalam mengejar target.
3. Kurangnya Ketertarikan Terhadap Suatu Kegiatan
Pekerjaan yang dilakukan dengan penuh minat akan terlaksana dengan mudah. Apa jadinya kalau kamu menghadapi pekerjaan yang membosankan dan kurang membangkitkan semangatmu? Rasanya akan sulit untuk mengerjakan apa pun. Kamu akan cenderung melakukannya secara ogah-ogahan dan tidak memiliki ambisi untuk mencapai yang terbaik.
4. Tuntutan Keluarga atau Masyarakat
Hal semacam ini sudah menjadi makanan sehari-hari anak muda. Seringkali tuntutan keluarga dan masyarakat membuatmu merasa terpaksa dalam menjalani sesuatu. Akibatnya, kamu tidak bebas mengekspresikan dirimu dan harus menjalani keputusan yang dibuat hanya untuk menyenangkan hati orang lain.
5. Tujuan yang Kurang Realistik
Menurutmu, kenapa tujuan harus dibuat realistik?
Bayangkan kalau kamu ingin menjadi pengusaha ternama dengan omset jutaan dalam waktu satu bulan. Waduh, kalau misalnya gak terwujud, gimana dong? Pastinya kamu bakal merasa kecewa, kan? Belum apa-apa, kamu sudah merasa lelah duluan karena tujuanmu terasa jauh dari jangkauan.
6. Pengaruh Media Sosial
Seringkali media sosial membuatmu membandingkan diri dengan kehidupan orang lain, menggiringmu untuk merasa gagal, tidak berguna, atau tidak beruntung jika dibandingkan dengan teman, kerabat, atau bahkan orang yang tidak kamu kenal.
7. Melihat dari Sisi Negatif
Demotivasi muncul ketika kamu melihat hidup ini dari sisi negatif. Ketika kamu gagal, maka kamu hanya fokus pada kegagalanmu. Ketika kamu melakukan kesalahan, kamu sibuk memikirkan kesalahan tersebut. Inilah yang membuatmu terjebak di satu tempat dan sulit untuk melanjutkan hidup.
8. Kamu Tidak Mempercayai Dirimu
Apa jadinya kalau kamu tidak percaya lagi pada kemampuan dirimu? Ketika kamu terus-menerus berkata “aku gak bisa”, maka lama-lama kamu akan mulai memercayainya dan malah membuatnya menjadi kenyataan.
Secara gak langsung, otakmu akan menjadikan kata "aku gak bisa" sebagai alasan untuk tidak mencoba. Setiap kali kamu melakukan sesuatu, kata yang sama akan terputar kembali dalam benakmu, yang akhirnya membuat kamu minder duluan.
8 Cara Mengatasi Demotivasi
Kamu pasti sudah mendengar bahwa hidup ini bagai roda yang terus berputar. Siklus demotivasi pun demikian. Artinya, masa ini akan berlalu kalau kamu tahu cara mengatasinya.
Demotivasi tidak bisa dihilangkan dalam sekali jentikan jari. Maka dari itu, pertama-tama kamu harus berhenti menyalahkan diri jika kehilangan semangat atau motivasi. Delapan langkah berikut bisa kamu coba untuk membebaskan diri dari kubangan demotivasi.
1. Self-Love to the Max!
Mencintai diri sendiri adalah poin penting dalam mengatasi demotivasi. Sadarilah bahwa kamu manusia yang kebutuhan fisik dan batinnya perlu dipenuhi. Kamu bukan robot yang tidak perlu makan, tidur, atau refreshing.
Kamu boleh banget merasa marah, sedih, atau kesal pada dirimu. Semua perasaan tersebut sangatlah manusiawi, asalkan kamu merasakannya dalam porsi yang tepat. Larut dalam emosi negatif dengan jangka waktu lama malah akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mentalmu.
Carilah bantuan ketika kamu membutuhkannya, baik itu dukungan dari orang terdekat ataupun dari tenaga profesional. Kadangkala, untuk mencintai dan menerima dirimu, kamu juga memerlukan tuntunan dari orang lain.
2. Istirahat
Demotivasi bisa jadi merupakan pesan dari otakmu yang menyampaikan bahwa kamu lelah dan butuh istirahat.
Kamu bisa memanfaatkan waktu untuk sekadar berbaring, tidur, atau melakukan kegiatan yang santai. Kamu akan merasa lebih siap dalam bekerja atau belajar setelah otakmu di-recharge.
3. Lakukan Kegiatan Fisik
Di zaman serba canggih ini, banyak kegiatan yang bisa kamu lakukan hanya bermodalkan gawai. Bahkan untuk bekerja dan belajar pun bisa dilakukan dengan mudah, tanpa melibatkan kegiatan fisik berlebihan.
Aktivitas yang melibatkan kerja fisik tetaplah penting supaya kamu bisa rehat sejenak dari layar laptop atau ponselmu. Cobalah untuk membereskan kamar, jalan kaki keliling kompleks, berolah raga, atau kegiatan lainnya yang membuat seluruh tubuhmu bergerak.
Kegiatan fisik seperti olah raga juga membantu tubuhmu menghasilkan hormon endorfin yang bisa mengurangi stres. Maka dari itu, luangkan waktumu selama tiga puluh menit per hari untuk menjaga kesehatan.
4. Perencanaan adalah Kunci!
Caramu dalam merencanakan kegiatan dan target juga memberi pengaruh yang besar. Kalau kamu merencanakan jadwal kegiatan yang terlalu padat, membuat target yang kurang realistis, dan tidak memberi waktu istirahat, pastinya kamu akan cepat lelah dan sulit menekuninya.
Perhatikanlah beberapa hal berikut dalam membuat rencana.
- Hindari menumpuk terlalu banyak kegiatan dalam sehari. Jika ada yang belum bisa diselesaikan, kamu bisa memindahkannya ke hari berikutnya daripada memaksakan diri;
- Buatlah deadline pribadi. Kalau kamu mendapat tugas yang harus diselesaikan dalam dua hari, maka cobalah untuk menyelesaikannya lebih cepat agar kamu tidak menunda-nunda;
- Sediakan waktu istirahat dan bersenang-senang. Istirahat yang cukup membantumu lebih fokus dalam mengerjakan suatu hal. Selain itu, sediakan juga waktu untuk bersenang-senang, misalnya, setelah melakukan suatu pekerjaan kamu bisa menonton drama korea favoritmu atau menghabiskan waktu untuk melakukan hobi;
- Susun target-target kecil yang mengarah ke target utama. Kamu bisa memecah rencana besarmu menjadi rencana yang lebih sederhana agar kamu tidak merasa terbebani serta memiliki arahan yang jelas.
5. Ubah Fokus
Kesulitan, kegagalan, dan kesalahan: kamu pasti akan menghadapi hal-hal semacam ini. Cara terbaik dalam menghadapinya adalah dengan mengubah fokusmu.
Kamu bisa merenungkan hal-hal buruk yang menimpamu dan menjadikannya sebagai pelajaran. Setelah itu, ubahlah fokusmu ke hal-hal yang lebih positif. Misalnya, kamu bisa mendapatkan pelajaran baru berkat kegagalanmu, atau kamu masih mendapat kesempatan kedua setelah melakukan sebuah kesalahan sehingga ke depannya kamu bisa menghindari terjadinya hal serupa.
6. Buatlah Tantangan Baru
Kalau kamu merasa tujuan lamamu sudah basi, maka buatlah tantangan baru bagi dirimu supaya semangatmu timbul kembali untuk meraihnya. Tentukan target yang lebih tinggi dari sebelumnya dan cobalah untuk menggapainya lagi.
7. Be Flexible
Hidup penuh dengan kejutan dan adakalanya kamu perlu mengambil jalan yang tidak disangka sebelumnya. Mungkin kamu harus mengubah cita-citamu atau mengambil pekerjaan yang berbeda dari bayanganmu. Karena itu, fleksibilitas amat diperlukan supaya kamu tidak terpaku pada satu aktivitas secara monoton. Cobalah kegiatan baru yang menurutmu menarik selagi kamu punya kesempatan untuk melakukannya.
8. Mulai Saja!
"Lah, gimana mau mulai? Semangat aja gak ada."
Eits, jangan salah. Memulai gak harus dengan tindakan yang "wah". Tindakan sederhana bisa menjadi awal mulamu untuk kembali memperoleh motivasi. Gak apa-apa walau prosesmu berjalan lambat pada awalnya, yang penting kamu sudah melakukan sesuatu. Pelan, tapi pasti!
Misalkan, kamu ingin rajib menulis blog, tapi semangatmu belum kembali. Coba deh, kamu cari dulu topik yang menarik untuk ditulis. Setelahnya kamu tuangkan idemu ke aplikasi notes di hape. Kemudian, kamu coba buka laptop dan ketikkan saja poin-poin dari artikelmu. Eh, tahu-tahu udah ada aja bahan artikel blog.
Hal-hal sederhana inilah yang bisa memantik motivasimu. Oleh karena itu, lakukan saja tanpa memusingkan hasil akhir.
Mengalami demotivasi memanglah tidak menyenangkan, tetapi kamu bisa bangkit darinya asalkan mau mulai berusaha dan mengambil langkah-langkah kecil setiap harinya. Semangat!!! 💪💪💪
Komentar
Posting Komentar