Extrovert Bias: Ketika Menjadi Extrovert Dianggap Lebih Keren
Pernahkah kamu dianggap pemalu hanya karena lebih suka menghabiskan waktu di rumah?
Atau, mungkin kamu dianggap sebagai extrovert hanya karena aktif di kelas. Padahal nyatanya, kamu lebih suka menghabiskan waktu sendirian untuk mengisi ulang energimu yang sudah terkuras.
Percaya atau tidak, adakalanya kepribadian extrovert dianggap lebih superior dibandingkan introvert. Hal ini menyebabkan terjadinya Extrovert Bias.
Pengertian Extrovert Bias
Extrovert bias adalah suatu kecenderungan yang menganggap bahwa orang-orang dengan kepribadian extrovert lebih hebat dibandingkan orang-orang introvert.
“Ah, masa, sih? Aku introvert, tapi gak pernah diejek atau didiskriminasi, kok.”
Dalam masyarakat, orang-orang yang aktif dan rajin bersosialisasi biasanya akan dipandang sebagai sosok yang keren dan friendly. Mereka yang punya banyak teman, rajin ikut organisasi, pergi ke sana-kemari untuk eksplor hal baru; orang-orang ini dianggap lebih "wah" dibandingkan mereka yang hanya duduk di rumah.
Memang, tidak semua orang beranggapan seperti itu. Tapi coba deh kamu lihat fenomena ini dari sudut pandang masyarakat umum. Bandingkan orang yang aktif dan rajin bersosialiasi dengan orang yang lebih nyaman di rumah atau lingkaran pergaulannya kecil. Kemungkinan besar, masyarakat akan merasa lebih kagum pada orang yang aktif itu.
Kenapa Extrovert Bias Bisa Terjadi?
Kesalahpahaman Mengenai Makna Extrovert dan Introvert
Masyarakat luas masih sering menyamakan kaum introvert sebagai kumpulan dari orang-orang yang pemalu dan selalu menyendiri, walau kenyataannya tidaklah demikian.
Seorang introvert juga bisa menunjukkan semangat, bahkan tidak jarang terlihat seperti extrovert. But at the end of the day, kaum introvert akan merasa lebih nyaman ketika bisa menghabiskan waktu sendiri. Waktu “me time” adalah saat bagi para introvert untuk mengisi kembali energi yang sudah mereka habiskan. Ini berkebalikan dengan kaum extrovert, yang cenderung merasa berenergi ketika berada di keramaian.
Orang yang Aktif > Orang yang Pendiam
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa orang yang pendiam sering diasosiasikan dengan introvert, sementara orang yang aktif dianggap sebagai extrovert. Karena itulah, orang-orang sering menganggap kaum extrovert lebih hebat dari introvert.
Ketika melihat teman sekolah yang aktif dalam menjawab pertanyaan guru, kritis dalam berdiskusi, atau rajin ikut organisasi dan perlombaan, kemungkinan besar teman-temannya akan menganggap bahwa anak tersebut memiliki kepribadian extrovert. “Soalnya dia aktif banget dan gak pemalu,” demikianlah alasan teman-temannya, walau belum tentu hal tersebut benar.
Cara pandang yang sudah terlanjur terbentuk inilah yang akhirnya membuat orang-orang extrovert dianggap lebih hebat dan berprestasi, dibandingkan kaum introvert yang “katanya” cuma bisa diam di kelas.
Cara Menghindari Extrovert Bias
Kepribadian Tidak Memengaruhi Prestasi
Extrovert atau introvert tidak memengaruhi seseorang dalam berprestasi. Kedua kepribadian ini bisa meraih keberhasilan dengan cara mereka sendiri.
Usaha yang dikerahkan seseorang dalam mencapai goals-nya adalah poin utama yang patut diperhatikan. Selama seseorang mau berusaha, maka kepribadian extrovert dan introvert bukanlah halangan. Jadi, jangan karena kamu introvert, maka kamu hanya pasrah dan berhenti mengejar impianmu, atau kamu malah mencari cara mengubah kepribadianmu.
Introvert ≠ Pendiam
Orang-orang introvert juga bisa menjadi pembicara yang aktif. Bahkan, mereka akan terlihat penuh semangat dan gak malu-malu. Maka dari itu, ketika seseorang terlihat banyak bicara, belum tentu mereka extrovert.
Jadi, segera hilangkan anggapan yang mengatakan bahwa introvert hanyalah kepribadian yang dimiliki oleh orang-orang pemalu atau pendiam. Banyak kok orang dengan kepribadian ini yang bisa melaksanakan pekerjaan khas extrovert, seperti aktor, aktris, pembicara, dan lain-lain.
***
Nah, semoga ke depannya, kepribadian extrovert dan introvert tidak lagi menjadi alasan bagi seseorang untuk meraih cita-citanya, ya! Terima kasih sudah membaca!
Referensi:
Extrovert Bias: Society Prefers Outgoing People | Shortform Books
Introverts Vs Extroverts: A Look at Societal Bias - Curiosity Shots
Komentar
Posting Komentar