Ngomongin Buku || The Song of Achilles karya Madeline Miller


 Judul: The Song of Achilles

Pengarang: Madeline Miller

Jumlah Halaman: 416 hlm.

Tahun Terbit: 2011

Penerbit: Ecco Press

ISBN: 978-006-206-063-1

***

“I could recognize him by touch alone, by smell; I would know him blind, by the way his breaths came and his feet struck the earth. I would know him in death, at the end of the world.”

― Madeline Miller, The Song of Achilles

***
HADUH, AKU DARI MANA AJA WOY! Telat banget baru baca buku ini. 😭

But, as people said, better late than never. 


Sebelum melanjutkan resensi ini, aku mau mengingatkan bahwa novel The Song of Achilles mengandung unsur LGBT. Ceritanya juga lebih cocok untuk lembaga berusia delapan belas tahun ke atas. Buat kalian yang kurang sreg dengan tema ini dan langsung gak berminat baca, maka lewatkanlah artikel ini.

Pada dasarnya novel ini menceritakan kembali kisah Achilles dan Perang Troya di Illiad, tetapi dari sudut pandang Patroclus. Buat kalian yang bertanya-tanya, "Siapakah Patroclus?" Well, dia digambarkan dengan status yang berbeda-beda dalam berbagai penafsiran. Ada yang menganggapnya sebagai sahabat-super-dekat Achilles. Bahkan di film Troy, dia digambarkan sebagai sepupu Achilles. Nah, dalam novel ini, dia adalah ayangnya Achilles. 

Meski Homer, penulis dari Illiad, tidak pernah menjelaskan secara eksplisit bahwa Patroclus dan Achilles punya hubungan spesial, tetapi beberapa penulis seperti Aeschylus dan Plato menafsirkan hubungan mereka sebagai suatu ikatan yang romantis. 
Art by InkJunkArt

Let's talk about what I like...

Penulisannya cakep bener dah. Kemampuan Madelline Miller dalam merangkai kata patut diacungi jempol. Chef's kiss. 😘 Susah banget buat bosan kalau udah mulai baca, terutama kalau kalian pencinta mitologi ataupun legenda Yunani. Terlepas dari untaian kalimatnya indah, bahasa yang digunakan masih mudah dipahami dan terasa ngalir banget. 

Quotes berterbaran dalam buku ini sehingga dipastikan cocok buat kalian yang suka bergalau ria. 
“He is half of my soul, as the poets say.”
― Madeline Miller, The Song of Achilles

Saking sukanya sama buku ini, aku sampai beli versi cetaknya dong. Padahal udah selesai baca versi e-book. 

Karakter Patroclus dan Achilles dalam novel ini memang dirancang untuk melengkapi satu sama lain, sehingga keduanya terasa cocok banget. Bagiku, Madelline Miller membuat para tokoh utama terkesan lebih "hidup". Mengingat kisah ini dibawa dari sudut pandang Patroclus, kita jadi lebih mengenal dirinya dan keseluruhan perjalanan Achilles menjadi seorang pahlawan Yunani dari sudut pandang lain. Kita juga bisa melihat kalau Achilles gak sekadar pria yang kuat dan serius, tetapi juga punya sisi lembut. 

But...

Pembaca yang kurang paham sama mitologi dan legenda Yunani kemungkinan akan cukup kesulitan mengikuti kisah ini. Bisa jadi karena gak terlalu tertarik lagi sama alurnya, terlebih sewaktu memasuki masa Perang Troya. 

Aku pribadi lebih suka mengikuti kisah Patroclus dan Achilles sebelum peperangan terjadi karena penceritaannya lebih seru dan terasa baru aja. Namun kembali lagi ke preferensi setiap orang.  

***

Overall, novel ini pantas mendapatkan 4/5 🌟. Banyak pembaca yang menangis dan hancur berkeping-keping setelah membacanya, tapi aku merasa biasa-biasa aja karena udah tahu akhir ceritanya. Meski demikian, Madelline Miller tetap sukses bikin aku merasa agak kosong dan terkena book-hangover. Ditambah, cerita ini diakhiri dengan cukup manis, jadi boleh-boleh lah.

That's all, thank you for reading!

Komentar

Postingan Populer