Ngomongin Buku || The Girl Who Fell Beneath The Sea karya Axie Oh

 




Judul: The Girl Who Fell Beneath The Sea

Pengarang: Axie Oh

Jumlah Halaman: 336 hlm.

Tahun Terbit: 2022


Don’t chase fate, Mina. Let fate chase you.

—The Girl Who Fell Beneath the Sea


About This Book

Mina tinggal di sebuah desa yang dikutuk oleh Dewa Laut. Setiap tahun penduduk harus mengorbankan seorang gadis ke laut demi meredakan amarah sang dewa dan menjauhkan desa dari bencana. Tahun ini, Shim Cheong, kekasih dari kakak kedua Mina, akan dikorbankan. Demi kebahagiaan kakaknya dan Shim Cheong, Mina pun memilih mengorbankan dirinya sendiri.

Keputusan tersebut membawa Mina memasuki dunia para roh dan dewa. Namun, Mina malah dihadapkan dengan fakta bahwa dewa-dewi berbeda dengan yang selama ini dibayangkannya. Tidak hanya itu, terdapat misteri besar terkait Dewa Laut yang ternyata menjadi penyebab terjadinya bencana selama ini. 

Bagaimanakah petualangan Mina di dunia roh? Apakah misteri yang harus diungkapnya? Apakah Mina berhasil menyelamatkan desanya?

My Thoughts

The Girl Who Fell Beneath The Sea merupakan kisah yang diadaptasi dari legenda ternama Korea mengenai Shim Cheong, seorang gadis sederhana yang hidup bersama ayahnya yang buta. Shim Cheong berbesar hati mengorbankan dirinya kepada Dewa Laut, dan sebagai gantinya sang ayah akan dijaga oleh para penduduk desa. 

Butuh waktu lama sampai aku ngeh kalau misalnya Shim Cheong adalah pemeran utama dari kisah aslinya. Padahal aku suka baca Webtoon Dragon King's Chef, yang notabenenya adalah adaptasi dari legenda Shim Cheong dan Dewa Laut. 

Let's Talk About What I Like

Menurutku kesan magis dari mitologi Korea cukup terasa di buku ini, terlebih ketika Mina menjelajahi dunia roh. Begitu membaca petualangannya, aku langsung keinget sama Spirited Away. 🀣 Dan memang banyak yang bilang bahwa novel ini mengingatkan mereka pada film Ghibli satu itu. 

Untuk petualangan di novel ini gak terlalu berat karena hanya berlatar di pedesaan kecil dan Dunia Roh. Aku justru sering membayangkan Dunia Roh mirip dengan pemukiman Korea kuno yang biasanya ada di drama Saeguk, hanya saja penghuninya makhluk halus semua. Jadi bisa dibilang dunia tersebut gak akan sulit dibayangkan. Dari segi alur, cerita yang disajikan novel ini juga ringan, gak perlu dibawa pusing. Romansa antara tokohnya pun UwU banget, tidak ada drama cinta yang terlalu lebai sampai bikin kesel.

The Girl Who Fell Beneath the Sea membawakan kisah yang penuh dengan nuansa perjuangan, tanggung jawab, keberanian, cinta, keluarga, dan pertemanan. Buku ini cocok untuk pembaca fantasi pemula, remaja, serta untuk kalian yang sedang mencari bacaan fantasi tipis dan ringan. 

What I Dislike

Berhubung ceritanya termasuk cepat dan bukunya tipis, menurutku Dunia Roh kurang dieksplor dalam novel ini. Padahal konflik antar pemimpin roh terlihat cukup menarik di bab-bab awal, tetapi semakin lama konflik tersebut agak memudar. Bahkan pembaca gak pernah diberi penjelasan lebih lanjut mengenai para pemimpin di dunia roh, serta kelanjutan konflik mereka seperti apa. Gara-gara itu, pihak yang jahat jadi terkesan biasa aja. 

Bahkan beberapa karakter pun kurang tereksplor dan hanya kelihatan "luar"-nya saja. Kita cuma tahu kalau dia Si Lucu, dia Si Serius, dll. Tapi untuk latar belakang mereka hanya dijelaskan sekilas lalu. 

Untuk romansanya sendiri cukup instant love, ya, saudara-saudara :) Makanya pas baca jangan kebanyakan mikir. Cukup nikmati saja. Untuk ukuran novel yang ringan dan tipis, akan membosankan juga kalau terlalu banyak info dump.

Menurutku konflik utama di novel ini sebenarnya gak ribet. Semua masalah ini sebenarnya gak perlu terjadi, tapi entah kenapa penulis membuat masalah sepele menjadi hal yang paling ribet sampai-sampai merepotkan dunia manusia dan roh. 😭

Dan Mina beneran tipikal cewek yang selalu merasa, "Aku ga cantik, aku ga spesial. πŸ₯Ή" Girl stop it, please. Yah, walau insecurity adalah kekurangan dia dan seorang karakter boleh saja memiliki kekurangan, tapi kadang kesel aja gitu baca yang modelan begini. Apalagi sampai diulang beberapa kali pula. 

⚠️SPOILER⚠️

Nah, tadi aku sempat bilang kalau sang penulis terkesan membuat masalah kecil menjadi ribet. Kalau kalian sudah selesai baca, kita tahu bahwa Dewa Laut dan sang Kaisar bertukar tempat. Jujur aku ga paham kenapa harus begitu. Kenapa ga disembuhin aja tuh Kaisar? Kenapa harus tukeran tempat? Kan meribetkan diri sendiri dan seisi dunia πŸ™„

KemudianMina sering menganggap dirinya ga spesial, tapi jelas-jelas sang penulis membuat dia sangat spesial. Bahkan dewi aja mau loh dengerin saran diaπŸ™„ Dewi di sini krisis identitas banget sampai mau dengerin saran remaja 16 tahun. 

⚠️SPOILER⚠️


***

Oke, segitu dulu review-nya. Terlepas dari kekurangannya, menurutku The Girl Who Fell Beneath the Sea bisa menjadi pilihan bacaan yang menarik dan ringan untuk dinikmati pembaca dari kalangan usia remaja hingga dewasa. 

Komentar

Postingan Populer