Ngomongin Buku || Lonely Castle in the Mirror karya Mizuki Tsujimura

 


Judul: Lonely Castle in the Mirror

Pengarang: Mizuki Tsujimura

Jumlah Halaman: 384 hlm.

Tahun Terbit: 2017 (Jepang), 2021 (US)

 

Only the castle beyond the mirror could offer her complete protection.

—Lonely Castle in the Mirror


About This Book

Sumber

Lonely Castle in the Mirror berkisah tentang gadis remaja bernama Kokoro Anzai yang berhenti pergi ke sekolah akibat dirudung oleh sebuah geng di kelasnya. Walau orang tuanya berusaha memasukkan Kokoro ke sekolah khusus pun, tetap saja dia menolak untuk pergi akibat rasa takut yang dialami.

Suatu ketika, cermin di kamar Kokoro bersinar dan menjadi sebuah portal menuju sebuah kastil yang dijaga oleh anak perempuan bertopeng serigala, atau turut dikenal sebagai Wolf Queen. Di dalam sana, terdapat enam remaja lainnya yang juga menemukan kastil dengan cara serupa seperti Kokoro. 

Siapakah Wolf Queen? Apa tujuan mereka bertujuh di dalam sana? Dapatkah Kokoro mengatasi permasalahan yang dia alami?

My Thoughts

Let's talk about what i like...

Lonely Castle in the Mirror menyajikan cerita yang heartwarming, cocok untuk dibaca oleh remaja. Aura magical yang ada di dalam kisah ini membuat kita seolah sedang membaca dongeng. Untuk alurnya sendiri memang cukup lambat dan harus dinikmati secara perlahan karena penulis seakan mengajak kita untuk berkenalan dulu dengan sifat tiap-tiap karakter. Tetapi semakin ke belakang, alurnya jadi makin gregetan abis!

Sistem sihir yang disajikan dalam cerita ini juga menarik, karena terdapat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi selama berada di dalam kastil. Terdapat pula sebab-akibat dari setiap tindakan yang diambil para tokoh. Unsur seperti ini menambah ketegangan pada bagian-bagian tertentu di cerita, serta membuat para tokoh lebih memikirkan langkah yang akan mereka ambil selanjutnya. 

Terlepas dari kisahnya yang mengharu biru, terdapat pula hal-hal kelam yang dialami para tokoh, yakni terkait permasalahan hidup yang dihadapi Kokoro dan teman-temannya. Menurutku masalah yang disajikan di dalam buku ini memadukan antara masalah yang berat hingga masalah yang mungkin sepele bagi kebanyakan orang, tapi ternyata membawa kesedihan bagi yang mengalaminya. Menurutku penulis sukses menyampaikan alur maju-mundur dari kisah Kokoro, terlebih mengenai alasannya menolak pergi ke sekolah. 

Banyak pesan yang bisa dipetik dari buku ini, terutama mengenai cinta, persahabatan, dan tentang saling menguatkan satu sama lain. 


What I Dislike...

Menurutku alurnya yang cukup lambat bisa menimbulkan kebosanan, terlebih saat Kokoro dan teman-temannya berada di kastil. Menurutku wajar saja meski interaksi antara mereka masih canggung-canggung, tetapi akan lebih seru jika diselipkan lebih banyak adegan Kokoro menjelajahi kastil atau mencoba memecahkan misteri terkait kastil di balik cermin. Rasanya semua jawaban terlalu ditumpuk pada babak ketiga cerita. 

***

Secara keseluruhan, Lonely Castle in the Mirror worth it untuk dibaca, terlebih untuk para pecinta literatur Jepang, atau untuk pencinta novel middle-grade dengan unsur fantasi ringan. 

Komentar

Postingan Populer