Ngomongin Buku || King of Scars karya Leigh Bardugo

King Of Scars - Leigh Bardugo | Author

Judul: King of Scars (Raja yang Terluka)

Pengarang: Leigh Bardugo

Jumlah Halaman: 645 hlm.

Tahun Terbit: 2021

Penerbit: POP

ISBN: 978-602-481-597-4

“Nikolai had been told that hope was dangerous, had been warned of it many times. But he’d never believed that. Hope was the wind that came from nowhere to fill your sails and carry you home.”

―Nikolai, King of Scars

Blurb

Politik kerajaan memang bikin siapa pun pusing, tetapi Nikolai Lantsov menawan nan cerdik tetap santuy dalam menjalani perannya sebagai raja. 

Namun, ada begitu banyak masalah yang dihadapi Ravka, tidak hanya seputar politik, pertahanan dan keamanan, serta perekonomian, tapi juga terkait kondisi Nikolai. Luka yang dia terima dari pertarungan melawan Sang Kelam membawa dampak yang kian memburuk dari waktu ke waktu. 

Bagaimana Nikolai Lantsov bisa mengatasi masalah-masalah yang membayangi kerajaannya sementara dia sendiri punya masalah besar yang mengancam posisinya sebagai seorang raja? Bukan hanya dirinya, bahkan sang jenderal, Zoya Nazyalensky, juga ikut pusing dalam mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi sang raja. 

Di sisi lain, Nina Zenik beserta rekan-rekannya menjalankan misi di Fjerda untuk menyelamatkan para Grisha. Namun, siapa sangka misi tersebut mempertemukan Nina dengan sesuatu yang tidak diduga sebelumnya.

Worldbuilding

Map of the Grishaverse | The Grishaverse


Worldbuilding Grishaverse memang tidak perlu diragukan lagi. Buat kamu yang udah ngikutin ceritanya sejak zaman Shadow and Bone dan Six of Crows, kamu akan lebih terbiasa dengan budaya, bahasa, sistem kepercayaan, dan kondisi masyarakat di dunia ini. Bahkan peta di atas pun gak akan asing lagi denganmu. Menurutku, konsep Grishaverse memang unik karena terinspirasi dari negara-negara yang ada di dunia nyata sehingga penduduknya amatlah beragam. 

Karakter 

Jalan cerita novel dibawakan dari empat sudut pandang: Nikolai, Zoya, Isaak, dan Nina.

Aku suka interaksi antara Nikolai dan Zoya. Menurutku mereka berdua bikin percakapan terasa lebih hidup. Mereka juga sama-sama peduli pada kondisi Ravka dan berusaha dengan cara masing-masing untuk menyelesaikan masalah demi masalah. Kalau kamu merasa cringe dengan pembawaan Nikolai, mungkin kamu bakal lebih setuju sama sikap Zoya. Atau kalau kamu merasa Zoya terlalu tegas, barangkali kamu bakal suka sama Nikolai. 😂 Walau sikap mereka agak bertolak belakang, tetapi keduanya melengkapi kehadiran satu sama lain.

“Hand me that brandy,” said Zoya. “I can’t tolerate this degree of stupidity on a clear head.”

―Zoya, King of Scars

Untuk karakter Isaak, aku gak akan menjelaskan terlalu banyak karena akan jadi minor spoiler. 

Sementara untuk Nina, kita bakal diajak menelusuri perjalanannya dalam melakukan misi penyelamatan Grisha di Fjerda. Adakalanya aku merasa prihatin ketika merasakan beberapa perubahan dari Nina. Kesedihan yang dia alami memang berpengaruh besar baginya. Belum lagi efek dari Jurda Parem yang membuat kekuatan Nina jadi berbeda dari Pengoyak Jantung pada umumnya. Latar ceritanya yang di Fjerda membuat segala sesuatu terkesan dingin, muram, dan bersalju. :")

Kelebihan Buku Ini

1. Karakternya

Pembawaan karakternya memang asyik. Ditambah beberapa karakter sudah bisa dibayangkan visualnya berkat serial Shadow and Bone di Netflix. Minimal kita jadi gampang ketika membayangkan beberapa karakter dalam buku ini. 

Dari semua karakter, menurutku Zoya Nazyalensky bakal jadi bias-ku sih, WKWKWKWK. Terlepas dari sikapnya yang menyebalkan di Shadow and Bone, menurutku Zoya adalah karakter paling badass di King of Scars. Kekuatannya juga keren banget wooy!! 😍😍

Aku juga mengagumi ketegaran Nina dan keberaniannya dalam mengambil risiko. Menurutku setelah segala sesuatu yang dialami, dia hebat banget karena masih mau melakukan sesuatu yang berarti demi keselamatan orang lain, terlebih para Grisha. 

"Call me Grisha. Call me zowa. Call me death, if you like.”

―Nina, King of Scars

2. Konfliknya menarik

Walau aku kurang suka konflik tentang politik, tapi King of Scars menyuguhkan permasalahan yang masih bisa dicerna oleh otak lemotku. Makin ke belakang, ceritanya juga kian gila sampai-sampai aku hah heh hoh saking gak percayanya.

Dijamin kamu bakal penasaran banget dan pengin cepat-cepat tahu kelanjutannya di buku kedua.

3. Gejolak emosi yang ditimbulkan

Menurutku, Leigh Bardugo cukup sukses mempermainkan emosi pembaca, entah itu mengajak kita merasa sedih, berempati, ataupun marah. King of Scars pun gak melulu serius. Humornya yang tipis-tipis sudah cukup mengudang tawa. Interaksi antarkarakter pun bakal bikin kamu senyum-senyum sendiri.

Kekurangan Buku Ini

Ini dituliskan berdasarkan sudut pandangku dan mungkin akan berbeda-beda di tiap orang.

1. Beberapa bagian terkesan agak membosankan

Poin ini khususnya untuk bagian Nina, sih. Meski tidak semuanya bikin bosan tapi ada juga yang aku skip karena kurang menarik untuk dibaca. 

2. Flashback yang terkesan agak canggung

Ada satu bagian ketika Nikolai flashback ke masa lalu antara dia dan teman baiknya. Menurutku bagian tersebut diceritakan agak panjang-lebar. Cara penyampaiannya canggung, seolah disodorin begitu aja ke pembaca dan lebih mirip penjelasan alih-alih cerita.

Rekomendasi

Buku ini cocok banget untuk kamu yang:
  1. udah baca Shadow and Bone dan Six of Crows. Ini wajib, kecuali kamu mau terkena spoiler habis-habisan.
  2. suka sama Grishaverse dan udah menjadi fans Nikolai Lantsov sejak Shadow and Bone trilogy

Komentar

Postingan Populer