Ngomongin Buku || Palagan Nusantara by Nellaneva
Pengarang: Nellaneva
Jumlah Halaman: 388 hlm.
Tahun Terbit: 2019
No. ISBN: 978-602-04-9043-4 (digital)
"Di mana pun dan kapan pun, selalu masih ada harapan."
—Palagan Nusantara, hlm. 48
About This Book
Kisah Palagan Nusantara dimulai dari kematian keluarga Prabangkara, di mana seorang remaja lelaki bernama Kataraja menjadi satu-satunya anggota keluarga yang selamat. Sementara adiknya, Aruni, diculik oleh pembunuh tak dikenal untuk alasan yang tidak diketahui pula. Kat memulai perjalanan panjang demi menemukan adiknya, ditemani kucing AI (Artificial Intellegence) bernama Garda, serta dua mekanik bernama Baskara dan Mada.
Satu demi satu kebenaran terungkap, tak hanya mengenai masalah yang menimpa keluarganya, melainkan juga mengenai Nusantara.
My Thoughts
Gara-gara sering ngeliat kover buku ini di Gramedia, akhirnya kucarilah Palagan Nusantara di Ipusnas. Rupanya ketemu dan kebetulan sisa satu copy.
Aku gak punya ekspektasi apa-apa sebelum baca. Bahkan sinopsisnya sengaja gak kubaca. Ekspektasiku bisa dibilang cukup tinggi karena dari kovernya aja udah kelihatan keren. Untunglah ekspektasi tersebut terpenuhi dalam novel ini.
Let's talk about what I like...
Karakter Garda yang sinis, penuh sarkas, dan suka merepotkan orang bener-bener favoritku dalam cerita ini. Kebetulan salah satu karakter dari cerita karyaku juga punya sifat demikian, jadinya seru aja ketika ngeliat ada karakter serupa di cerita lain. Kehadiran Garda membuat cerita lebih hidup, lucu, sekaligus menambah ketegangan di bagian-bagian tertentu. Untuk karakter lainnya boleh-boleh lah. Masing-masing punya karakteristik yang berbeda dan unik.
Alurnya termasuk cepat dari bab ke bab. Banyak misteri yang menunggu untuk diungkapkan sehingga pembaca pasti setia membalikkan halaman buku sampai ke yang terakhir. Ditambah narasinya bagus banget! Bener-bener asik, pemilihan katanya bagus dan dirangkai dengan baik sehingga mudah diikuti; kreatif dan gak repetitif. Deskripsi sekalipun disajikan dengan jelas tanpa mengandung unsur yang monoton. Aku suka dengan dialognya yang terkesan mirip novel terjemahan, tapi masih masuk ke dalam cerita. Apa karena vibes Palagan Nusantara yang sci-fi dan dystopia sehingga terkesan kayak novel dari luar, ya?
Untuk setting tempat, Nusantara sendiri merupakan paralel dari Indonesia, tetapi dengan nuansa yang lebih modern. Selain itu, pemerintahan Belanda (atau yang disebut Holland dalam cerita ini) masih sangat kuat. Walaupun demikian, tidak begitu sulit membayangkan dunia yang berbeda dari Indonesia ini sehingga para pembaca yang baru mencoba membaca sci-fi masih bisa mendapat gambarannya dengan mudah.
Walau nama genrenya Sci-Fi pun jangan khawatir karena ini masih termasuk ringan. Terdapat beberapa penjelasan soal robotika dan mekanik, tetapi dibuat sederhana. Pembaca awam atau yang masih baru dengan Sci-Fi tetap bisa mengikuti alur dengan baik.
Aku juga suka cara penulis mengulang beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia di Palagan Nusantara. Dengan demikian, terlihat banget hubungan antara negara fiksi ini dengan Indonesia yang kita tinggali.
What I dislike...
Semakin ke belakang, aku merasa alurnya mulai terlalu buru-buru. Hal-hal yang seharusnya sulit, misalnya menerobos masuk rumah orang penting, jadi terkesan enteng aja. Rasanya masih banyak yang ingin diceritakan, tapi pada saat bersamaan mau cepat-cepat selesai. Alhasil aku yang baca juga "hah heh hoh" karena dihajar terlalu banyak hal tak terduga menjelang akhir cerita. Walaupun jalan ceritanya masih bisa dipahami, feel yang sebelumnya ada malah agak berkurang jadinya.
Ada satu bagian di mana terjadi over-explaining, yaitu ketika Mada memberi penjelasan kepada Kat mengenai sistem penggunaan kendaraan di Nusantara, Yah, Kat sebagai warga Nusantara pastinya tahu, tapi dijelaskan kembali seolah untuk mengingatkan pembaca semata.
Sekiranya itu aja yang bisa kusampaikan soal novel Palagan Nusantara. Untuk cerita dan karakternya dibangun dengan baik, sayangnya semakin ke belakang banyak bagian yang dibuat buru-buru sehingga mengurangi kenikmatan dalam menyelami jalan cerita.
Komentar
Posting Komentar