Judul: Gadis Kretek
Pengarang: Ratih Kumala
Jumlah Halaman: 274 hlm
Tahun Terbit: 2012
About This Book
Ketika ayahnya yang sakit sudah berada di ambang kematian, Lebas, Karim, dan Tegar diharuskan menempuh perjalanan untuk mencari seorang perempuan yang pernah mengisi hati sang ayah: Jeng Yah. Ketiga saudara itu bertekad mencari Jeng Yah sebelum nyawa sang ayah dibawa pergi oleh malaikat maut. Perjalanan ketiganya perlahan-lahan menguak rahasia yang selama ini telah disembunyikan oleh keluarga mereka, terutama terkait usaha kretek Djagad Raja yang merupakan merk kretek nomor 1 di Indonesia sekaligus usaha keluarga Lebas, Karim, dan Tegar.
Bagaimana asal-muasal terbentuknya Kretek Djagad Raja? Apakah ketiga bersaudara ini berhasil menemukan Jeng Yah?
Dan yang terpenting, siapakah Jeng Yah itu?
Let's Talk About What I Like
Gadis Kretek menyajikan sejarah menarik mengenai perselisihan dua individu yang menurun menjadi persoalan yang lebih serius. Bagi seseorang yang jarang membaca novel dengan unsur sejarah Indonesia, menurutku cerita Gadis Kretek masih bisa dinikmati dengan mudah, walau tentu membacanya harus sabar karena penulis membawa kita untuk menelusuri sejarah kretek dari beberapa generasi sebelumnya.
Karakter dalam Gadis Kretek juga memiliki kepribadian unik masing-masing yang digambarkan dengan baik oleh sang penulis, sehingga kita sebagai pembaca pun bisa dengan mudah memisahkan para karakter. Dinamikanya terasa hidup, terutama pada karakter Lebas, Tegar, dan Karim, alias tiga saudara yang sering heboh karena berbeda kepribadian. Aku pribadi pun suka sama beberapa tokoh perempuan di dalam cerita yang digambarkan sebagai strong women walau menghadapi berbagai cobaan dan kerasnya kehidupan. Cara Ratih Kumala menggambarkan perempuan yang kuat tetapi tetap anggun merupakan salah satu hal yang pengen kucontoh sebagai seorang penulis.
Riset mengenai sejarah kretek dan cara-cara pembuatannya pun dijelaskan secara mendetail sehingga pembaca bisa merasakan gimana, sih, kehidupan para pembisnis kretek pada zamannya, beserta inovasi yang harus mereka keluarkan supaya usaha bisa terus berkembang. Ditambah lagi berbagai permasalahan sosial seperti penjajahan, pemberontakan, serta budaya masyarakat tradisional yang turut memengaruhi jalannya cerita dan bisnis kretek yang berkembang di dalamnya.
Walau cerita dibawakan dengan alur maju-mundur, menurutku ceritanya masih bisa dipahami dan diikuti dengan baik, apalagi misteri yang disembunyikan benar-benar dibuka perlahan secara berlapis sehingga kita bisa lebih menyelami konflik yang terjadi dan lebih berempati kepada karakter yang terkena dampaknya.
What I Dislike
Narasi merupakan hal yang cukup dominan dalam cerita ini. Aku cukup beruntung membaca novel ini dengan rasa penasaran yang tinggi sehingga bisa melalui serangkaian sejarah panjang yang menjadi asal mula konflik utama dalam novel Gadis Kretek. Kalau saja aku baca tanpa rasa penasaran sedikit pun, barangkali buku ini akan ku-DNF. Di beberapa bagian memang aku sempat merasa bosan dan terbesit keinginan untuk berhenti membaca. Untungnya kuhiraukan dan lanjut terus, barulah perlahan-lahan mulai menemukan keseruan dari kisah ini.
Bagi kalian yang suka buku dengan unsur sejarah kental dengan riset yang gak main-main, menurutku Gadis Kretek bisa menjadi bacaan yang menarik dan memberikan pandangan baru mengenai kretek, yang mana merupakan industri yang menarik untuk dibahas. Tapi untuk kalian yang kurang suka cerita bertele-tele, maka harus menyiapkan diri dulu sebelum mulai membaca.
Komentar
Posting Komentar